Dari tanggal 20 sampai 22 Augustus ASAI (Asosiasi Studi Agama Indonesia) mengadakan Simposium dan konferensi tahunan dengan tema “Agama dan Beragaman di Era Post-Truth” di GreenSA-Inn Hotel di Surabaya. Kerjasama dengan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Dr. Claudia Seise diundang sebagai narasumber dan berpresentasi tentang “Mengingat Kembali Akar Islam Nusantara: Pentingnya Silaturahmi dan Barokah di Zaman Post-Truth”.
Salah satu point penting yang dibahas Dr. Claudia adalah akar-akar Islam Nusantara. Menurutnya terminologi Islam Nusantara adalah sebuah realiti (kenyataan) bukan suatu istilah politik semata. Islam di Indonesia dan di seluruh wilayah Nusantara memang dilokalisasikan dengan cara yang unik. Dua konsep dasar Islam Nusantara yang dibahas Dr. Claudia adalah silaturahmi dan barokah. Dua-duanya memain peran penting dalam memahami bagaimana ajaran Islam di Indonesia disebarluaskan dan bagaimana pula penafsiran Islam di Indonesia bisa berubah dari waktu ke waktu. Dijelaskan bahwa silaturahmi dan barokah memiliki kekuatan transformasi (transformational power) yang mampu berubah kepahaman Islam seseorang ketika mejalankan silaturahmi atau mencari barokah.
Presentasi di simposium dan konferensi tahunan ASAI berdasarkan penilitian yang dilakukan Dr. Claudia selama 14 bulan di Indonesia. Tertarik membaca lebih lanjut? Ini bukunya.